Showing posts with label Senandung. Show all posts
Showing posts with label Senandung. Show all posts

2009-01-19

Dari Om Michael

Kali pertama mendengarnya dari televisi beberapa hari yang lalu. Saat itu hanya berupa cuplikan (bukan keseluruhan lagu) dan yang paling terngiang adalah kata "Gaza tonight".

"Mungkin judulé 'Gaza Tonight'", pikirku.

Hari Sabtu kemarin Pak Rus memutarkan lagu ini. Aku jadi tahu kalau lagu ini berjudul "We Will Not Go Down" dan digubah oleh Michael Heart.

Lagu ini bisa didapatkan melalui situsnya Michael Heart. Proses "pembelian" agak berbeda dengan lagu-lagu lain.
1. Unduhlah melalui tautan yang ada di http://michaelheart.com/Song_for_Gaza.html
2. Silakan nilai sendiri berapa harganya.
3. Bayarkanlah harga tersebut untuk bangsa Palestina melalui lembaga kemanusiaan yang ada.

Seperti senandung Siti Nurhaliza kemarin, kualitas audio di sini diturunkan. Untuk mendengarkan yang berkualitas bagus, silakan "beli" aslinya.
[audio http://ry.web.id/audio/we-will-not-go-down.mp3]

.:: We Will Not Go Down ::.


2009-01-14

Senandung Mbak Siti u/ Palestin

Dari album E.M.A.S, 2003:

Kualitas audio diturunkan hingga 25% agar ukuran berkas tidak terlalu besar.
[audio http://ry.web.id/audio/Siti%20Nurhaliza%20-%20Oda%20Bumi%20Anbia.mp3]

Lirik diambil utuh (belum disunting) dari:
http://www.lyricmania.com/siti+nurhaliza-oda+bumi+anbia-lyric.html
Melalui pencarian menggunakan Google.

.:: Oda Bumi Anbia ::.


Prologue
Izinkan ku bercerita
Sebuah kisah yang telah engkau tahu
Dari kaca TV dan dada-dada akhbar
Kau sendiri melihat dan mendengarinya, bukan?
Penganiayaan satu bangsa terhadap
Satu bangsa yang lain
Beginilah apabila kemanusiaan
Di penghujung kewarasan

Merengkok tubuh mungil
Diatas pasir berbumbung langit
Entah apalah dosanya
Rebah dihinggapi peluru yang tak bermata

Berkawat lasykar angkuh
Dibalik jentera perisainya
Berselendangkan senjata
Tiada belas nuraga nun dihatinya

2008-03-03

Jaga Hati

Sepertinya ini sedang nge-tren di radio & TV.

[youtube http://youtube.com/watch?v=Y60bsfs8VgM&w=480&h=320]

2007-04-28

Masih Tentang Ibu

My new fave song. :D
(Ikut-ikutan!)








Lirik kuambil dari sini.

Tidak tahu nih, kenapa karakter asli tidak bisa ditampilkan di tempatku. Sudah coba mengubah-ubah character encoding di browser, tidak berhasil juga. Jadinya lirik kukopi pinyin & terjemahannya saja.

Bayang Kerinduan

Hujan, kau ingatkan aku
Tentang satu rindu
Di masa yang lalu
Saat mimpi masih indah bersamamu

Terbayang satu wajah
Penuh cinta, penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu
Oh ibu

Allah izinkanlah aku
Bahagiakan dia
Meski dia t'lah jauh
Biarkanlah aku
Berarti untuk dirinya
Oh ibu
Oh ibu
Kau ibu

Terbayang satu wajah
Penuh cinta, penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu

Terbayang satu wajah
Penuh cinta, penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu
Oh ibu
Kau ibu
Oh ibu

Hujan, kau ingatkan aku
Tentang satu rindu
Di masa yang lalu
Saat mimpi masih indah bersamamu
Kau ibu
Kau ibu
Kau ibu

(Opick + Amanda, "Satu Rindu")

2007-03-22

Hidayah Ilahi

Ini senandung favoritku yang lain. Dilantunkan oleh The Fikr. Waktu itu belum ada Tazakka. Salah seorang mantan kawan kos juga suka dengan senandung ini. Selamat datang kembali ke fitrah kita sebagai manusia.

Hidayah jangan hanya ditunggu, namun juga harus kita usahakan untuk meraihnya

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Sedari dulu hati ini pun merindu
akan ketenangan jiwa ketentraman hidup
Di mana lagi aku temukan arti sebuah hidup
Ke mana lagi kudapati cinta yang hakiki

Ternyata datangnya sinaran
seiring kesungguhan mencari jalan
kebenaran jalan keridhoan

Akan selalu kusyukuri nikmat yang telah diberi
petunjuk hidayah suci Ilahi Robbi
Akan selalu kusyukuri nikmat yang telah diberi
petunjuk hidayat suci Ilahi
hamba 'kan mengabdi
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Tak Seindah Sentuhan Mata

Salah satu senandung favorit yang dulu dilantunkan oleh The Zikr. Dulu (waktu SMU, Klaten) masih sulit mendengarkan senandung ini di radio. Kami (anak-anak kos mbah Karto) tahunya hanya radio Persatuan (Yogya) yang biasa memutar senandung model beginian selepas berita jam 19 hingga jam 20.

Senandung yang sama, dengan aransemen ulang bertajuk "Suci Sekeping Hati" dilantunkan oleh Saujana.

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Sekeping hati dibawa berlari
Jauh melalui jalan nan sepi
Jalan kebenaran indah terbentang
Di depan matamu para pejuang

Tapi jalan kebenaran
Tak akan selamanya sunyi
Ada ujian yang datang melanda
Ada perangkap menunggu mangsa

Akan kuatkah kaki yang melangkah
Bila disapa duri yang menanti
Akan kaburkah mata yang menatap
Pada debu yang pastikan hinggap

Mengharap senang dalam berjuang
Bagai merindu rembulan di tengah siang
Jalannya tak seindah sentuhan mata
Pangkalnya jauh hujungnya belum tiba
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

2005-05-20

Bilakah ajal 'kan menjelang, jemput rindu syahid yang penuh kenikmatan...

Saat pulang kampung beberapa waktu lalu, aku terpesona dengan lantunan senandung "Kaca yang Berdebu" di radio ICFM *). Yang melantunkan kalau tidak salah adalah Maidani (atau siapalah, pokoknya pengucapannya mirip-mirip itu). Saat sudah kembali ke Yogya, aku ingin mendengarkan kembali senandung tersebut di RamaFM. Namun sayang, sepertinya RamaFM belum memiliki koleksinya.

Nampaknya syair senandung ini diilhami dari sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim:
"Sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya, maka jika engkau berusaha meluruskannya (dengan paksa) pasti akan patah, dan jika engkau biarkan maka akan senantiasa bengkok, oleh karena itu nasihatilah wanita itu dengan baik."

Juga dari buku "Kaca-Kaca Berdebu" (Nurhayati Amir, Mizan):
"Hati wanita ibarat kaca yang berdebu. Bila dibersihkan terlalu keras, kaca akan pecah berantakan. Jika diusap terlalu lembut, kaca akan bertambah kotor. Wanita mudah mengalirkan air mata jika hatinya terluka. Namun tak ada yang dapat melebihi keindahan dan keagungan seorang wanita yang tampil sesuai fitrahnya. Kasih sayangnya, pesona pribadinya, dan kelembutannya benar-benar tak ada duanya."