2021-03-03

Demam Dengue

Saya mulai demam pada hari Selasa atau Rabu (lupa tepatnya hari apa) pekan terakhir Januari 2021. Seperti biasa, kalau demam saya konsumsi Antangin/TolakAngin dan juga vitamin.

Tapi demam kali ini beda. Sudah beberapa hari, belum reda juga. Malah ditambah dengan sakit kepala. Lalu saya minum obat seadanya yang tersedia di rumah. Saya minum Neozep (obat flu) karena mengandung pereda demam dan sakit kepala.

Setiap kali habis minum obat, badan jadi keringetan dan sakit kepala tidak terasa lagi. Namun beberapa jam kemudian, setelah efek obat hilang, badan kembali menggigil karena demam dan sakit kepala muncul lagi.

Saya sempat satu kali pingsan, saat tengah malam dari toilet kembali ke kamar. Tidak tahu berapa lama terbaring di lantai.

Baru pada Senin pagi, 1 Feb 2021, berkesempatan ke Rumah Sakit (RS). Demam hampir seminggu, baru bertemu dokter. 

Karena sedang musim corona, maka ada uji cepat covid-19 di awal. Untunglah hasilnya nonreaktif. 

Tekanan darah saat baru masuk RS cukup rendah, yaitu 90/60 mmHg. Di tangan saya terlihat ada bintik-bintik merah. Dokter menduga demam berdarah, saya bilang itu bekas gigitan nyamuk.

Dari hasil uji darah diketahui bahwa kadar trombosit 80 (x1000/uL), di mana normalnya adalah 150-440. Terdapat bibit tipus, namun tidak signifikan. Juga dilakukan rontgen pada thoraks. Akhirnya dokter menyatakan bahwa saya menderita demam dengue, belum sampai demam berdarah. Saya diminta rawat inap.

Hari berikutnya, selama 3 hari trombosit turun di angka 50-an. Nafsu makan turun drastis, bahkan camilan yang ringan atau yang biasanya terasa lezat pun tidak doyan.

Saat visit dokter (yang berbeda-beda orangnya), untuk membantu meningkatkan kadar trombosit, ada 2 dokter menyarankan minum sari kurma. Yang menarik nih, ada 1 dokter yang tidak yakin efektivitas dari sari kurma, beda dengan 2 dokter lain tadi. Ia menyatakan hal ini saat melihat ada botol sari kurma di meja saya. Meski begitu, dokter ini tidak melarang saya lanjut konsumsi sari kurma.

Namun semua dokter (7 orang) sepakat, saya harus banyak minum air putih dan mau makan. Tidak ada yang menyebut tentang jambu biji merah ataupun makanan khusus lainnya. Instruksi yang sangat jelas dari semua dokter adalah harus mau makan dan banyak minum air putih.

Di akhir hari ke-6, setelah hasil uji darah keluar, diketahui kadar trombosit 100. Saya diminta pulang karena 2 hari berturut-turut kadar trombosit sudah bisa naik signifikan. Tapi saya belum bersedia pulang, masih terasa sangat lemas. Tunggu perkembangan sehari lagi.

Hari ke-7. Trombosit sudah di angka 134. Akhirnya saya pulang, lanjut rawat jalan.

No comments:

Post a Comment